Seni Mengelolah Operasional Menu A'la Carte antara Kitchen Hotel Berbintang dan Kitchen Café & Restaurant

Seni Mengelolah Operasional Menu A'la Carte
Kitchen Café & Restaurant
 Salam kuliner bagi para pembaca yang baik hati nya, untuk membuat sebuah karya tulis yang nyata, membutuhkansebuah pengorbanan yang tidak biasa dibayarkan dengan uang, serta membutuhkan waktu dan tenaga yang  extra dan sebuah kesungguhan dalam menjalankan aktifitas.
Orang yang belum pernah berenang dan membuat karya tulis tentang berenang tentunya akan banyak tulisan fiksi yang belum tentu kebenarannya sama seperti tulisan orang yang sudah pernah berenang.
Saat ini saya menulis sesuai dengan kisah nyata perjalanan karir saya dalam dunia kuliner, dan kiranya bisa bermanfaat bagi anda yang berencana membuka café, Restaurant, atau  culinary kitchen hotel yang akan pindak ke kitchen café, Restaurant.
Waktu saya masih berkarir di kitchen Hotel berbintang, kami sering mengganggap remeh atau meng-anggap enteng para culinary yang ada di café atau restaurant “dalam pikiran kita  mungkin saja berkata  bahwa “memasak di café dan Restaurant itu hal yang mudah dan gampang saja, atau kita berkata "hanya koki di café dan resto??? Ngak level dengan kita yang ada di Hotel.
Begitu pula sebaliknya culinary yang biasa bekerja di café, Restaurant merasa minder untuk bekerja di kitchen hotel. Karena memang kerja di hotel merupakan sebuah gengsi yang ber-kepanjanganisasi……….........
Setelah saya memasuki dan meyelami kedua operasional antara kitchen Hotel dan Kitchen café, Restaurant, ternyata memiliki kemiripan operasional yang berbeda antara satu sama lain.
Awal nya saya menga anggap enteng, namun setelah menyelami lebih  dalam ternyata tidak segampang yang saya bayangkan, dan boleh saya katakana lebih sulit dari pada mengolah kitchen Hotel.
Sebagai contoh dalam meng-handle menu Ala’Carte di kitchen hotel :
Makanan Last minute dengan preparation yang mantab, sebagai contoh menu Beef Black Pepper sauce, potongan daging yang di marinade, sauce serta bahan peneman lainnya telah tersedia, dan siap di masak, ketika ada order dari tamu dan kita langsung memasak nya, kita akan merasa kecepatan meng hidangkan menu itu sangat baik dan cepat. Inilah sebuah kenyataan yang terjadi di dalam kitchen Hotel.
Namun dapatkah anda bayangkan jika anda merasa 10 menit selesai itu adalah hasil kecepatan terburuk dalam perasional café, Restaurant ??? beberapa orang bisa saja puas dengan hasil  "pic up teen minutes," tapi saya katakan itu adalah hal terburuk yang anda alami dalam operasional kitchen café, Restaurant.
Mengapa saya katakan itu adalah hal yang buruk?? 10 menit kok buruk??.. ya.. karena orang yang makan di café & restaurant bisa datang berbondong-bondong dan kecepatan waiter mengantarkan makanan melebihi kecepatan pos Kilat khusus, sehingga para waiter antri menunggu hidangan yang sementara kita masak.
Dan tamu yang pesan makanan, pingin cepat karena waktu nya terbatas untuk menikmati bersantap siang atau malam.
Dengan menggunakan cara operasional handle ala care di hotel tentunya akan mendapatkan hasil yang buruk ketika di terapkan dalam operasional café and restaurant.
Dalam Operasional A’la carte Hotel Membututuhkan waktu 10-15-20 menit, tapi di kitchen café and restaurant harus membutuhkan waktu 5-10 menit makanan siap di sajikan.
Saya awal pertama menghandle menu ala carte seperti di atas dalam kitchen hotel ke dalam kitchen café and restaurant, sangat terasa lambat sekali pic up-nya, sehingga daging untuk menu beef blak pepper sauce, sudah harus di masak dan di simpan dalam chiler, ketika dalam keadaan mentah kita simpan dan mengolahnya pada saat ada order, akan terasa lama sampai proses penghidangan nya. Tapi ketika daging sudah matang itulah baru terasa cepat pic up menu order nya, sehingga sirkulasi pelayanan antara waiter  dan cook terjadi keseimbangan .
 Apabila preparation Kita hampir semua rata-rata dalam keadaan mentah makan kesimbangan sirkulasi antara kitchen dan service tidak ber imbang, dan kelihatan kitchen sangat lambat dalam proses memasak, meskipun itu hanya 10 menit sudah selesai.
Jadi apabila ada yang mau buka cafe resto  atau mau migrasi dari kitchen  hotel ke kitchen restaurant, sudah bisa siap-siap menyusun strategy keahlian anda.
 
Selanjutnya, ketika bekerja di Kitchen Hotel, tidaklah sesulit di Café and Resto, kita melihat pertama dari komposisi Maning, skils dan knowledge dari  kitchen staff yang di recruit , sebagian besar telah meiliki  kompetensi yang memadai sehingga dalam pekerjaan sudah bisa di percaya dalam membuat sesuatu.
Dibandingkan dengan kitchen café and Resto, di karenakan salary  rata-rata  di bawah UMP, membuat recruitment  tenaga kerja yang memiliki kompetensi sangat sulit  di dapatkan , membuat kita terpaksa me-recruit tenaga kerja yang belum terampil, dan membutuhkan training yang sangat rumit serta membutuhkan kesabaran yang tinggi dalam melakukan pembinaan.
Disamping pengalaman  membuat makanan belum ada  disiplin juga belum ada sehingga sangat menganggu operasional. Tapi itu hanya awal saja .
Ada beberapa competitor yang berani membuka restaurant  dengan konsep yang sanggat elit, mulai dari peralatan nya hingga  tenaga kerja di recruit langsung dari sebuah hotel berbintang, namun belum dua bulan operasional berjalan, café restonya  hampir tumbang, Executive chef  dan  beberapa crew yang di recruit langsung dari sebuah hotel berbintang di ibu kota NKRI akhirnya melarikan diri.
Hal ini kami menilai bahwa para Profesional Culinary tersebut berpikir bahwa mengelolah Kitchen Hotel dan  Café Resto secara kasat mata  itu sama, tapi sesunggunya berbeda dalam kesamaan.
Coba anda perhatikan revenue atau pendapatan dari kitchen Hotel sudah bisa di prediksi dengan seksama, apabila coffee shop sepi, masih ada room service dan Banquet yang menopang keuangan operasional keseluruhan.
Tapi  apa yang terjadi dalam kitchen Café & Resto  ketika Sepi pengunjung , revenue dari mana yang akan menopang biaya operasional , dan apa yang harus di perbuat oleh kita yang berada di dalam nya.
Di butuhkan kesabaran , perjuangan dan pengorbanan yang utuh untuk menemukan jalur yang sesuai dengan harapan.
Service Crew dan Kitchen Crew Yang ada di hotel , kita ketahui sudah terlatih dalam menangani masing-masing operasional , tetapi apa yang terjadi dengan Crew Kitchen dan Service di Café and Resto, banyak sekali kesalahan yang di lakukan secara ber ulang-ulang sehingga membuat frustasi FBM dan Chef meskipun sudah di training ber kali-kali, namun itu semua adalah tantangan yang harus di hadapi oleh setiap orang yang ada di dalam nya.
Coba anda bayangkan Tukang cuci piring di kedai nasi goreng,Mahasiswa,Ibu rumah Tangga,Pengangguran  putus sekolah, Lulusan Akademi Mesin, serta Anak SMA yang baru Lulus, itulah yang menjadi crew di dapur Café and Resto. Mengapa Demikian? Karena sangat jarang kita akan mendapatkan  Tenaga Kerja yang memiliki Skils dan Knowledge untuk bekerja dengan Gaji di Bawah UMP, sehingga untuk mendapatkan secara cepat tenaga kerja yang disebutkan di atas itulah yang menjadi sasaran utama.
Apabila kita membayar terlalu tinggi pula, maka beban biaya operasional tidak akan mencukupi sesuai dengan harapan semesti nya.
Namun setelah beberapa bulan berjalan, mereka sering mengeluh dengan jam kerja mereka yang lebih, mengeluh karena gaji kecil, mengeluh dengan hal-hal yang tidak masuk akal. Sebagai contoh :  ada crew Kitchen yang tidak masuk kerja tanpa pemberitahuan dengan Alasan salah satu jari tangan nya sakit, sebut saja Mr. Sick, dan terjadi percakapan seperti ini dengan kami:
Chef      : Kenapa kemarin ngak masuk kerja ???
Mr.Sick : Jari tangan saya sakit pak …!
Chef      : Terus kenapa tidak telp atau SMS, biar kami  bisa backup operasional  dengan cepat??
Mr.Sick :Jari tangan saya sakit pak, sehingga tidak bisa telephone atau SMS. (sambil menunjukkan jari tangan  yang katanya sakit)
Inilah tantangan  nyata, yang harus di hadapi dalam dunia kitchen Café and Resto, namun mungkin saja tidak semua nya tapi sesuai dengan wawancara kami dengan berbagai chef di café and resto, hampir 90 persen menyatakan hal yang sama.
Dengan  pengalaman yang ada ini, kami simpulkan bahwa, cara mengolah Operasional Kitchen Hotel dan Kitchen Café and Resto  berbeda dalam satu kesamaan.  
 
Salam Kuliner dan Sukses Selalu